Majelis Jemaat GKI Manyar menyerukan untuk kita semua melakukan gerakan doa syafaat. Kita menyadari bahwa pada saat ini ada begitu banyak hal yang terjadi di luar kuasa manusia untuk mengatasinya. Begitu banyak ketakutan, keputusasaan, dan ketidakberdayaan terjadi di antara kita. Sebagai umat percaya, kita sama-sama dipanggil untuk berdoa dan bersyafaat bagi umat manusia di mana pun mereka berada, apa pun agama, warna kulit, suku, atau kebangsaan mereka.
Doa syafaat (“sofetim,” bahasa Ibrani) adalah doa umat bagi pergumulan dunia. Melalui perantaraan para pendoa syafaat, umat diajak untuk memohon pengasihan Allah akan dunia yang tercemar, agar dunia yang dikasihi Allah ini dipulihkan kembali, keadilan Allah ditegakkan, serta kasih-Nya dinyatakan di tengah-tengah dunia.
Hakim-hakim dalam Perjanjian Lama dipilih oleh Allah sebagai para perantara untuk mengantarai hubungan yang retak antara umat Israel dengan Allah, karena penyembahan berhala. Mereka adalah para juru-syafaat yang memohon, agar Allah mendamaikan manusia dengan diri-Nya dan membebaskan umat Allah dari penindasan bangsa-bangsa lain. Sebagaimana hakim-hakim dalam Perjanjian Lama, demikian pulalah kita pada saat ini. Sebagai bagian dari umat Allah yang berziarah di tengah dunia, kita juga dipanggil untuk menjadi para perantara, agar dunia yang dikasihi oleh Allah ini dipulihkan kembali.
Doa syafaat ini akan kita lakukan secara bergiliran, sehingga setiap hari akan ada orang-orang yang berdoa. Kita bergiliran bersyafaat menurut bulan kelahiran masing-masing, sesuai dengan jadwal yang terlampir. Ada pokok-pokok doa yang kita naikkan bersama, dan juga akan ada pokok-pokok doa tambahan yang dapat disusulkan sewaktu-waktu, ketika ada situasi atau kebutuhan untuk didoakan.
Hari | Pagi – Siang | Sore – Malam |
---|---|---|
Senin | Januari | Februari |
Selasa | Maret | April |
Rabu | Mei | Juni |
Kamis | Juli | Agustus |
Jumat | September | Oktober |
Sabtu | November | Desember |
Minggu | Seluruh Jemaat | Seluruh Jemaat |
Pokok-pokok Doa Syafaat
- Untuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Indonesia, bahkan seluruh pemimpin dunia, agar diberikan hikmat untuk mengambil tindakan yang tepat dan cepat mengatasi pandemi Covid-19, sehingga tidak semakin meluas.
- Untuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Indonesia, bahkan seluruh pemimpin dunia, agar diberikan hikmat dalam mengambil kebijakan yang tepat untuk melindungi pelaku usaha kecil dan menengah, serta kelompok masyarakat ekonomi lemah dari dampak pandemi Covid-19.
- Untuk seluruh masyarakat agar bersatu padu dalam mengikuti himbauan pemerintah dan tidak mudah terprovokasi oleh pemberitaan-pemberitaan miring yang dapat memicu kekacauan.
- Untuk para ilmuwan dan peneliti di seluruh dunia agar diberikan hikmat untuk segera dapat menemukan formula vaksin Covid-19.
- Untuk ketersediaan sabun, hand sanitizer, disinfektan, masker dan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis. Juga ketersediaan bahan pangan dan kebutuhan sehari-hari bagi seluruh masyarakat.
- Untuk tenaga medis dan setiap orang/relawan (volunteer) yang terlibat langsung dalam penanganan pandemi Covid-19, agar mereka diberikan kekuatan dan kesehatan ekstra.
Secara khusus berdoa bagi Tim Gugus Tugas Covid-19 yang dibentuk oleh BPMSW GKI SW Jawa Timur dan seluruh relawannya, serta Tim Gerakan Kemanusiaan Indonesia (GKI) yang bekerja dalam relasi lintas iman dan lembaga untuk pencegahan pandemi Covid-19. - Untuk para pasien yang dinyatakan positif Covid-19 agar dapat mengalami kepulihan. Juga untuk anggota keluarga mereka yang harus berjauhan untuk sementara waktu, agar tetap diberikan kekuatan dan pengharapan.
- Untuk setiap keluarga yang anggota keluarganya meninggal karena Covid-19, agar diberikan kekuatan dan penghiburan.
- Untuk para pelajar dan mahasiswa yang harus belajar di rumah, agar tetap memiliki semangat dan kedisiplinan dalam melaksanakan tugas belajar secara mandiri.
- Untuk para pekerja/karyawan yang harus bekerja dari rumah, agar tetap memiliki semangat dan daya juang yang tinggi.
- Untuk perusahaan-perusahaan yang bisnisnya melambat sebagai dampak dari Covid-19, agar dapat bertahan dan tidak memberlakukan pemberhentian pada karyawannya.
- Para tokoh agama agar diberikan hikmat untuk tetap dapat menjangkau dan menjadi sahabat bagi umat dalam situasi yang sulit.