Bacaan Alkitab:

Yesaya 65:17-25
Mazmur 118:1-2, 14-24
Kisah Para Rasul 10:34-43
Lukas 24:1-12

Sosok Yesus yang begitu mempesona betul-betul membuat para murid gagal paham tentang segala perkataan yang telah Yesus ucapkan ketika Ia masih hidup dan bersama dengan mereka. Mereka gagal mengerti bahwa puncak karya Yesus bukanlah pada kematian-Nya, melainkan kebangkitan-Nya dari kematian. Itulah mengapa komunitas para murid sungguh kehilangan pengharapan tatkala Yesus mati.

Dengan duka yang mendalam mereka menghampiri kubur Yesus berharap dapat mengenang dan memberikan penghormatan terakhir bagi jasad Guru mereka. Namun hanya kubur kosonglah yang mereka dapati; Tak ada jasad Yesus di sana.

Kebangkitan Yesus menunjukkan bahwa kematian bukanlah akhir dari karya-Nya. Penderitaan dan kematian dipilih-Nya sebagai jalan yang Ia tempuh demi menghadirkan kehidupan. Semangat menghadirkan kehidupan ini diwujudkan-Nya dalam semangat yang memanusiakan: Para perempuan (yang dipandang tidak berharga pada masa itu) dihadirkan-Nya menjadi saksi-saksi pertama atas kebangkitan Yesus (Luk. 24:10); Ia menghapus beragam segregasi apapun yang ada pada zaman itu (Kis 10:34-35).

Peristiwa paskah menunjukkan bahwa Allah yang hidup ingin umat-Nya membawa dan memperjuangkan kehidupan, sama seperti-Nya. Menghayati Paskah berarti juga menerima dan sedia membawa semangat kehidupan bagi dunia. Semangat kehidupan itulah yang akan senantiasa memampukan manusia untuk menghargai sesamanya dan alam semesta.

(LIML/17042022)

Suka dengan artikel Kemenangan untuk Kehidupan? Yuk tetap terkoneksi! Cek media sosial kami di:
Instagram: instagram.com/gkimanyar
Facebook: facebook.com/gkimanyar
YouTube: youtube.com/gkimanyarorg
www.gkimanyar.org
Untuk info lebih lanjut, Anda bisa menghubungi:
WhatsApp: 0811-384-800 (chat only)